Terjadi gonjang-ganjing diantara
hubungan Tije dan Dhani, karena lama kelamaan Dhani lebih sering menghabisakan
waktu dengan teman-temanya. Kehidupan Dhani kinipun semakin gak jelas karena
pengaruh-pengaruh buruk teman-temanya itu. Saat Tije bercerita dengan Surya,
ternyata di waktu yang sama hubungan Surya dan Intanpun sedang goyah karena
sikap Intan yang lama kelamaanpun semakin sulit dikontrol dan Suryapun merasa
Intanpun memiliki suatu hubungan khusus dengan teman kantornya.
“duh, kenapa selalu begini sih?
Aku ada masalah kamu juga bermasalah. Kadang aku mikir kapan tuhan bener-bener
ngasih waktu buat kita tanpa harus kita yang kesanya nyakitin mereka?
Kapaaaaan?” keluh Tije.
“Dari dulu juga kan aku udah
bilang, kita sama-sama ga nyaman sama pasangan kita. Aku nemuin kenyamanan di
kamu dan kamupun nemuin kenyamanan di aku. Kenapa ga disatuin aja sih?” ujar
Surya.
“Gabisa gitu, aku takut ngulang
kesalahan yang sama dihidup aku. dulu aku pernah mutusin orang Cuma karena aku
ngerasa nyaman sama orang lain tapi nyatanya aku yang bakalan nyesel. Aku gamau
keulang hal kayak gitu lagi. Yaudahlah biar waktu aja yang menjawab semuanya.”
Balas Tije.
“Yaudahlah aku juga gabisa maksain
ini, iya biar waktu aja yang menjawab semuanya.” Jawab Surya dengan pasrah.
Meskipun dalam kenyataanya mereka
sama-sama ga bisa memiliki seutuhnya, tetapi mereka tetap merasa yakin dengan
perasaan mereka. Tije merasa Surya adalah semangat hidupnya, dan Surya merasa
Tijelah benar-benar orang yang tepat untuknya.
Tetapi mereka semakin jarang
berkomunikasi, karena Dhani mengetahui kalu ternyata Tije dan Surya selama ini
masih berhubungan. Untuk menghidari masalah, Tije memilih untuk menenangkan
keadaan sambil melihat apakah kalau dia dan Surya benar-benar tidak berhubungan
perasaanya akan hilang atau tidak. Meskipun Surya sering menghubungi Tije
terlebih dahulu, Tije memilih untuk diam dan menghilang perlahan.
Setelah beberapa lama, Tije
menghubungi Surya.
“Heeeeey, apa kabar?”. SMS pun
terkiririm ke Surya
Tak lama kemudiaaaaaaaaan.......
Handphone Tije berdering dan Tije segara mengangkat karena itu adalah Telepon
dari Surya.
Surya : “Assalamualaikum, kamu
kemana aja tiba-tiba ngilang. Aku khawatir n mikirin kamu.”
Tije : “Waalaikumsallam, hehehe
aku ga kemana-kemana kok, ini aku ada disini. Kemarin aku ilang ya pingin aja,
aku juga kangen sama kamu makanya aku sms kamu tadi. Gimana kamu sama Intan?
Baik?”
Surya : “hmmm sama Intan? Belum
lama putus. Ternyata selama ini dugaan aku sama dia bener. Dia emang deket sama
temen kantornya dan Intanpun lebih milih orang itu daripada aku.”
Tije : “Ya ampuunn kok gitu,
padahal kan setau aku dia gamau kehilangan kamu banget. Eh taunya samanya toh
kayak kita hehehehe.”
Surya : “ya mau gimana lagi,
emang udah gini jalanya. Kamu sama Dhani baik?.”
Tije : “ya gitu deh flat-flat aja
aku mah, dia juga masih sama aja ga ada perubahan masih tetep mentingin
temenya.”
Surya : “Daaaaan kamu masih betah
sama hubungan yang kayka gitu?”
Surya masih berharap kalau dia
dan Tije bisa bersama secara utuh.
Tije : “ya sama aku juga, yaemang
gini mau diapain lagi, dan akupun ngerasa kalau aku mesti jadi orang yang bisa
ngontrol dia dari pengaruh-pengaruh ga baik itu. Kalau aku tinggalin, aku takut
hidup dia makin kusut.”
Surya : “oh jadi sekarang kamu
udah bener-bener perduli sama dia? Yaudah semoga dia bisa jadi lebih baik ya.
Kalau ada apa-apa cerita sama aku. jangan ilang-ilangan lagi. Aku mau lanjut
kerja ya, kamu baik-baik disana.”
Tije : “Siaaaap boooooos, nanti
aku cerita sama kamu kalo ada apa-apa. Semangat kerjanya ya kamu. Daaaaaaah.”
--------------------------------..6..-----------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar