Semakin hari, Tije dan Surya
semakin mengenal satu sama lain . Merekapun merasa mendapatkan apa yang mereka
tidak dapati dari masing-masing kekasihnya. Mereka merasa “seharusnya kita ini
satu, bukan satu diantara empat”.
“Tapi semua udah telat, kita
bersatu memang disaat yang ga tepat meskipun kita sebenarnya saling suka,
saling merasa butuh, saling ngerasa terlengkapi. Aku sudah bersama Dhani, dan
hubungan aku sama diapun belum lama. Kamu sidah memiliki hubungan sama Intan
bahkan udah mau jalan setahun. Ga mungkin juga kan kita nyakitin mereka.” Ujar
Tije kepada Surya.
“Tapi aku lebih nyaman sama kamu
dibanding Intan, apa salah kalau kita emang milih jalan buat bersama meskipun
emang mengecewakan Intan ataupun Dhani.” Jawab Surya.
“Maaf, aku gabisa Surya. Aku
takut salah mengambil keputusan. Kita jalanin aja seperti saat ini selagi kita
bisa jalanin ini.”
Hubungan diam-diam ini terus
terjalin diantara mereka berempat, Karena antara Tije dan Surya sama-sama
memiliki niat yang sama untuk menjaga hubungan mereka dengan lihainya
merekapun cerdik menutupi hubungan
mereka kepada kekasihnya.
Namun seperti salah satu
perumpamaan “Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga” hubungan
Tije dan Suryapun diketahui oleh Dhani dan Intan dan sempat memicu pertengkaran
yang hebat diantara mereka berempat. Tije dan Surya seperti orang yang memiliki
muka dua, mereka saling meyakinkan pasangan mereka masing-masing. Dhanipun
setelah mengetahui bahwa kekasih Surya adalah teman dekatnya dia di SMP dan
Dhani belum mengetahui kejelekan Tije, Dia membela Tije di depan Intan.
Intanpun melakukan hal yang sama, meskipun Surya salah dia tetap membela Surya
di depan Dhani. Dhani dan Intan akhirnya memilih untuk menyelesaikan masalah
ini dengan cara mereka masing-masing. Keadaanpun membaik dengan sendirinya.
Dari saat kejadian itu ternyata
Tije dan Surya masih menjalin hubungan seperti biasa dan masih seperti sepasang
kekasih. Bahkan hubungan merekapun semakin mendalam. Mulai dari sama-sama
saling mengenalkan ke masing-masing keluarga mereka, teman-teman terdekat dan
guru-guru disekolahpun banyak yang menyetuji hubungan mereka. Ini yang menjadi
suatu keyakinan kalau mereka sebenarnya memang ditakdirkan untuk bersama bahkan
karena kenyamanan mereka ini sering menyebabkan masalah diantara mereka dan
pasangan mereka masing-masing.
------------------------------..4..---------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar