Keesokan harinya Tije pergi
kerumah Surya untuk memberitahukan kabar tidak mengenakan ini. Surya yang baru
saja tiba dirumah tentu saja kaget dengan kehadiran Tije dirumahnya dengan
wajah yang mengundang tanya...
Heyyy je.... maaf ya nunggu lama,
kamu kenapa? Baik-baik aja kan?
(ya, beginilah Surya. Kapanpun ia
memulai percakapan atau bertemu Tije. Hal yang pertama kali ia pastikan adalah
keadaan Tije baik-baik saja)
Hmmmm.. aku yakin, sebelum aku
cerita pasti kamu bisa tau keadaan aku. Tapi ga disini aku ceritanya, kita cari
tempat diluar aja ya gaenak sama mama dan ayah.. (jawab Tije)
Dasar si anak yang selalu buat
aku khawatir dan penasaran, ga pernah berubah. Ayo kita pamit dulu sama ayah
dan mama dibawah (sambil mencubit pipi Tije, Surya yang khawatir sekali dengan keadaan Tije mencoba
menghiburnya)
Akhirnya Surya dan Tije sampai
disebuah restaurant favourite mereka dulu. Sambil mengenang masa lalu, Surya
kembali bertanya tentang kabar buruk yang ingin disampaikan Tije..
Surya : ok.. jadi apa yang kamu
mau ceritain sama aku? kaget loh aku tiba-tiba disambut kedatangan kamu pake
muka yang kayak gini..
Tije : Dhani tau kita masih suka
berhubungan, dia tau aku ngundang kamu kemarin dan dia tau kamu ngirimin aku
kiriman bunga. Dia marah banget sama aku tapi seolah-olah aku jadi posisi orang
yang benar-benar paling salah dihubungan ini. Dan dia pergi ninggalin aku
sekarang, keluarga aku ataupun dia ga ada yang tau soal ini.
Surya : dududuh.. bener-bener
pecundang ! upss sorry ga maksud ngejelekin ya je, tapi ya itulah yang emang
sosok dia dimata aku. Kalo dia emang serius, selama ini seharusnya dia ga akan
pernah sedikitpun ngecuhin kamu dan kalaupun ada masalah antara kalian berdua
ga semestinya dia nyalahin kamu gitu aja dan dengan gampangnya pergi gitu aja.
Jadi? Sekarang kamu maunya gimana?”
Tije : Aku mau cari dia, mau
bener-bener mastiin hubungan aku. Dan aku berniat mau nemuin kamu sama dia,
apapun hasilnya nanti yang penting aku ketemu.
Surya : helloooooo Tijeku sayang,
lagi-lagi mesti kamu lagi yang harus berjuang sendiri buat mempertahakan hubungan
kalian? Mau salah dia atau kamu, kenapa mesti harus selalu kamu? Dimana peranan
dia sebagai laki-laki? Yang ada dia makin besar kepala dan kamu terus
disepelekan. Aku ga bermaksud mempengaruhi kamu, tapi coba kamu pikirin lagi
baik-baik.”
Tije hanya bisa menangis saat
Surya menasehatinya, dia sadar apa yang dikatakan Surya itu memang benar.
Selama ini hanya dia yang terus berusaha mempertahankan hubungannya ini,
sementara Dhani selalu bersikap acuh dan menyepelekan. Hubungan ini udah
bener-bener gak sehat, hanya karena pihak keluarga Dhani dan Tije masih
bertahan. Sementara itu, Tijepun merasa amat sangat bersalah kepada Surya
karena selama ini orang yang nyatanya benar-benar peduli dan tulus
menyayanginya tetapi justru dia abaikan.
Pikiran Tije makin tidak karuan,
apa yang mesti benar-benar ia lakukan saat ini. Ingin menemui Dhani tetapi
diapun tidak tahu dimana keberadaan Dhani saat ini.
Sambil menghapus air mata Tije,
Surya berkata...
“Sudahlah Je, gausa lagi kamu
nangisin dia. Dia aja bisa berprilaku ga perduli sama hubungan kamu ini. Aku ga
kuat liat kamu nangis kayak gini, yang ada aku malah ikutan sedih banget ada
aku disini tapi kamu masih terus-terusan nangis. Yang ada aku juga makin benci
sama Dhani.. Inget, kamu bakal terus punya aku yang selalu nemenin kamu, kamu
ga sendiri jadi gausa kamu buang-buang waktu buat orang kayak dia.. kamu berhak
buat bahagia je, ga kayak gini..”
Hingga larut malam Surya menemani
Tije dan membujuk Tije untuk tidak mengharapkan bisa bertemu Dhani malam.
Karena Surya tahu, penantian Tije untuk bertemu Dhani hanyalah hal yang
sia-sia..
Pukul 23.30, ternyata memang
benar tidak ada kabar apapun dari Dhani. Sambil menarik tangan Tije, Surya
memaksa Tije untuk segera pulang..
“Jangan siksa diri kamu sendiri, Kasian
mama dirumah pasti nungguin kamu. Aku antar kamu pulang sekarang.”
Dengan lemas Tijepun mendengarkan
apa yang dikatakan Surya. Tijepun diantar pulang..
----------------------------..10..---------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar