What's up!

Minggu, 20 April 2014

Tuan Nona Kesepian (Hal.10)

Keesokan harinya Tije pergi kerumah Surya untuk memberitahukan kabar tidak mengenakan ini. Surya yang baru saja tiba dirumah tentu saja kaget dengan kehadiran Tije dirumahnya dengan wajah yang mengundang tanya...

Heyyy je.... maaf ya nunggu lama, kamu kenapa? Baik-baik aja kan?
(ya, beginilah Surya. Kapanpun ia memulai percakapan atau bertemu Tije. Hal yang pertama kali ia pastikan adalah keadaan Tije baik-baik saja)

Hmmmm.. aku yakin, sebelum aku cerita pasti kamu bisa tau keadaan aku. Tapi ga disini aku ceritanya, kita cari tempat diluar aja ya gaenak sama mama dan ayah.. (jawab Tije)

Dasar si anak yang selalu buat aku khawatir dan penasaran, ga pernah berubah. Ayo kita pamit dulu sama ayah dan mama dibawah (sambil mencubit pipi Tije, Surya yang  khawatir sekali dengan keadaan Tije mencoba menghiburnya)

Akhirnya Surya dan Tije sampai disebuah restaurant favourite mereka dulu. Sambil mengenang masa lalu, Surya kembali bertanya tentang kabar buruk yang ingin disampaikan Tije..

Surya : ok.. jadi apa yang kamu mau ceritain sama aku? kaget loh aku tiba-tiba disambut kedatangan kamu pake muka yang kayak gini..

Tije : Dhani tau kita masih suka berhubungan, dia tau aku ngundang kamu kemarin dan dia tau kamu ngirimin aku kiriman bunga. Dia marah banget sama aku tapi seolah-olah aku jadi posisi orang yang benar-benar paling salah dihubungan ini. Dan dia pergi ninggalin aku sekarang, keluarga aku ataupun dia ga ada yang tau soal ini.

Surya : dududuh.. bener-bener pecundang ! upss sorry ga maksud ngejelekin ya je, tapi ya itulah yang emang sosok dia dimata aku. Kalo dia emang serius, selama ini seharusnya dia ga akan pernah sedikitpun ngecuhin kamu dan kalaupun ada masalah antara kalian berdua ga semestinya dia nyalahin kamu gitu aja dan dengan gampangnya pergi gitu aja. Jadi? Sekarang kamu maunya gimana?”

Tije : Aku mau cari dia, mau bener-bener mastiin hubungan aku. Dan aku berniat mau nemuin kamu sama dia, apapun hasilnya nanti yang penting aku ketemu.

Surya : helloooooo Tijeku sayang, lagi-lagi mesti kamu lagi yang harus berjuang sendiri buat mempertahakan hubungan kalian? Mau salah dia atau kamu, kenapa mesti harus selalu kamu? Dimana peranan dia sebagai laki-laki? Yang ada dia makin besar kepala dan kamu terus disepelekan. Aku ga bermaksud mempengaruhi kamu, tapi coba kamu pikirin lagi baik-baik.”

Tije hanya bisa menangis saat Surya menasehatinya, dia sadar apa yang dikatakan Surya itu memang benar. Selama ini hanya dia yang terus berusaha mempertahankan hubungannya ini, sementara Dhani selalu bersikap acuh dan menyepelekan. Hubungan ini udah bener-bener gak sehat, hanya karena pihak keluarga Dhani dan Tije masih bertahan. Sementara itu, Tijepun merasa amat sangat bersalah kepada Surya karena selama ini orang yang nyatanya benar-benar peduli dan tulus menyayanginya tetapi justru dia abaikan.

Pikiran Tije makin tidak karuan, apa yang mesti benar-benar ia lakukan saat ini. Ingin menemui Dhani tetapi diapun tidak tahu dimana keberadaan Dhani saat ini.

Sambil menghapus air mata Tije, Surya berkata...
“Sudahlah Je, gausa lagi kamu nangisin dia. Dia aja bisa berprilaku ga perduli sama hubungan kamu ini. Aku ga kuat liat kamu nangis kayak gini, yang ada aku malah ikutan sedih banget ada aku disini tapi kamu masih terus-terusan nangis. Yang ada aku juga makin benci sama Dhani.. Inget, kamu bakal terus punya aku yang selalu nemenin kamu, kamu ga sendiri jadi gausa kamu buang-buang waktu buat orang kayak dia.. kamu berhak buat bahagia je, ga kayak gini..”

Hingga larut malam Surya menemani Tije dan membujuk Tije untuk tidak mengharapkan bisa bertemu Dhani malam. Karena Surya tahu, penantian Tije untuk bertemu Dhani hanyalah hal yang sia-sia..

Pukul 23.30, ternyata memang benar tidak ada kabar apapun dari Dhani. Sambil menarik tangan Tije, Surya memaksa Tije untuk segera pulang..

“Jangan siksa diri kamu sendiri, Kasian mama dirumah pasti nungguin kamu. Aku antar kamu pulang sekarang.”
Dengan lemas Tijepun mendengarkan apa yang dikatakan Surya. Tijepun diantar pulang..

----------------------------..10..---------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar