Pukul 10.30..
Dretdretdret hp Tije bergetar.
Sebuah pesan diterima..
“Heyyy.. are you ok? Jaga diri
kamu baik-baik, jangan lupa makan, berhenti nangis. Sayangi diri kamu sendiri.
Aku dikantor ga tenang mikirin keadaan kamu.” – Surya
Tije yang sedari pagi belum
beranjak dari tempat tidurnya dan masih terus memikirkan Dhani akhirnya bisa
tersenyum kembali setelah membaca pesan tersebut..
Pikir Tije dibenaknya..
“ya tuhan, kenapa orang sebaik
ini aku acuhkan sementara yang terus aku pikirkan hanya orang yang mengacuhkan
aku. Apa ini sebuah jawaban serta jalan yang memang engkau berikan untuk aku dan
Surya?”
Tijepun membalas pesan Surya..
“Heyyy.. makasih untuk semalam.
Setidaknya sekarang aku sedikit lebih tenang. Iya nanti aku makan, kamu fokus
aja di kantor jangan keganggu Cuma karna aku ya Sur.”
Sedari dulu memang hanya Surya
yang selalu ada untuk Tije, keberadaanya sangatlah berarti meskipun mereka
tidak pernah benar-benar menjadi sepasang kekasih yang utuh. Setelah
bertahun-tahun mereka lewati ini, akhirnya tuhan pun memberikan jawaban lewat
sebuah peristiwa ini. Mereka sebenarnya memang ditakdirkan untuk bersama namun
selama ini waktu belum mempersatukan mereka. Beberapa bulan berlalu, Tijepun
akhirnya berani menceritakan kepada keluarganya kalau hubunganya dengan Dhani benar-benar
sudah usai. Tije sadar bahwa selama ini dia mengharapkan Dhani untuk berubah
hanyalah hal yang sia-sia dan benar-benar suatu hal bodoh bila ia terus tidak
memperdulikan Surya.
Kini Tije dan Suryapun akhirnya
bersama, Hidup Tije kini terasa sempurna karena kini dia bersama orang yang
tepat. Dan Suryapun sangat bahagia, karena wanita yang selama ini ia kagumi
sekarang bisa ia miliki seutuhnya meskipun harus melewati waktu yang lama.
Cinta yang sebenarnya akan
datang dengan sendirinya tanpa harus kita paksakan. Jika tuhan berkehendak
pasti akan dipertemukan. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar