16611781 - 3 SA 02
Universitas Gunadarma
Feature
Tak kami sangka, kehadiranya
memberikan sesuatu yang baru di kehidupan kami. Perbedaan tak membuat kami
terbatas komunikasi, karena lewat hati hubungan kami terjalanin amatlah
harmoni. Muka tampan nan lucu menggemaskan, selalu terbayang. Tingkah lakunya
yang terkadang menjengkelkan tetapi selalu dirindukan. Geliat manjanya, suara
berisiknya, dan bunyi khas kalung yang melingkar di lehernya kini sudah tak
lagi ada. Si Tampan Berbulu ini kami beri nama "Pepe", dia adalah seekor
kucing jantan anggora.
Biasanya disaat sang mentari
mulai tersenyum menyambut pagi, dia menyapa kami dengan raungan suara khasnya.
Bila pintu kamar terbuka, dengan lihainya dia memasuki pintu kemudian
memberikan sapaan hangat dengan menggeliatkan sedikit tubuhnya dan
memperlihatkan sikap manjanya solah-olah mengajak kami untuk segera beranjak
dari tempat tidur. Sosoknya sudah tak asing lagi bagi kami, dia sudah menjadi
bagian hidup kami.
Namun pada akhir July kemarin
dia meninggalkan kami untuk selamanya. Tak jelas apa penyebab pastinya dia
jatuh sakit dan kemudian menutup mata untuk selamanya. Dua hari sebelum
kematianya, dia memang terlihat berbeda dari kebiasaanya. Pepe lebih terlihat
murung, tak bersemangat bila diajak bermain, dan dia pun haya sesekali menyapa
kami. Dia lebih sering memilih menghabiskan waktu ditempat tidurnya. Kini tak
ada lagi sesosok pepe yang kami kenal, sapaan manisnya, geliat manjanya, dan
raungan khasnya pun kini sunyi. Selamat jalan pepeku sayang, kami merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar