What's up!

Minggu, 17 November 2013

Investigasi



Sintia Trijayanti
1661171 – 3 SA 02
Universitas Gunadarma

Investigasi

Apakah Cara Belajar Sistem Kebut Semalam Benar-benar Menjadi Kebiasaan Pelajar Dimasa Kini ? 


Untuk menjawab dan memperkuat pertanyaan diatas saya mengamati salah beberapa pelajar, yaitu :
Pelajar  Sekolah Menengah Pertama yang bernama Vina Syafira Arbania selama 5 hari diwaktu jam belajarnya (Pukul 19.00-21.00 WIB), dengan hasil sebagai berikut :
Hari pertama   : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari kedua      : Mengerjakan PR untuk diperiksa disekolah keesokan harinya.
Hari ketiga      : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari keempat   : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari kelima      : Dia menggebu-gebu menyiapkan buku-buku pelajaran untuk menghafal tugas
                         hafalan yang diberikan oleh gurunya untuk di tes pada keesokan harinya
 dan sebenarnya tugas tersebut sudah diberikan dari seminggu yang lalu.

Pelajar Sekolah Menengah Atas yang bernama Esa Yunita selama 5 hari di waktu jam belajarnya (Pukul 19.00-21.00 WIB), dengan hasil sebagai berikut :

Hari pertama   : Mengerjakan PR untuk diperiksa di sekolah keesokan harinya.
Hari kedua      : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari ketiga      : Mengerjakan PR untuk diperiksa di sekolah keesokan harinya.
Hari keempat   :Mengerjakan PR untuk diperiksa di sekolah keesokan harinya.
Hari kelima      : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya

Seorang Mahasiswi yang bernama Novia Giandni selama 5 hari di waktu jam belajarnya, dengan hasil sebagai berikut :

Hari pertama   : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari kedua      : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya.
Hari ketiga      : Menghafal materi yang akan di test keesokan harinya.
Hari keempat   : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya
Hari kelima      : Dia tidak belajar. Hanya melakukan aktifitas biasa seperti menonton  televisi dan
                         sibuk dengan gadgetnya

            Hal seperti inpun terjadi pada diri saya sendiri. Disaat saya mulai  bersekolah di Sekolah Menengah Pertama sampai saat inipun kata istilah SKS (Sistem Kebut Semalam) ini sudah tidak asing lagi ditelinga bahakan sudah menjadi sesuatu yang lumrah. Mungkin cara belajar sepertiini cukup efektif untuk menghafal meskipun jangka waktu pengingatan kita tentang apa yang kita hafal tersebut cenderung tidak bertahan lama.
            Tetapi banyak para guru maupun orang ta yang tidak menyetujui akan hal tersebut , menganggap cara belajar seperti ini salah dan tidak dapat dibenarkan karena cenderung mendominasi atau menggambarkan sebagai siswa yang malas.
Dari perbedaan pendapat antara para pelajar dimasa kini dan orang tua inilah apa yang meneybabkan saya melakukan pengamatan. Dan ternyata memang para pelajar dimasa kini lebih cenderung menggunakan atau menerapkan Sistem kebut Semalam dibandingkan para orang tua terdahulu yang menggunakan cara belajar dengan mengulang semua pelajaran yang telah mereka dapat disekolah pada setiap malamnya meskipun dengan penerangan yang masih seadanya. Karena menurut mereka, jika kita sering mengulang pelajaran maka pengingatanpun akan lebih melekat. Hal ini saya buktikan dengan bertanya suatu pelajaran kepada mereka dan ternyata mereka masih mengngatnya sampai saat ini.
            Sistem kebut Semalam bersifat dadakan dan hanya berguna disaat waktu yang kita butuhkan saja, karena apa yang kita hapal lebih mudah dilupakan karena tergantikan dengan hafalan yang baru dan apa yang kita hafal tersebut tidak melekat di ingatan kita. Kita yang kini banyak didukung oleh kemajuan teknologi justru kalah dengan mereka yang hanya menggunakan buku seadanya. Masyarakat saat ini terutama para pelajar justru malah dibutakan dan diperbudak oleh kemajuan teknologi yang menimbulkan mereka malas untuk belajar dan lebih memilih dan terbiasa dengan Sistem Kebut Semalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar