Sintia
Trijayanti
1661171
– 3 SA 02
Universitas Gunadarma
Universitas Gunadarma
Investigasi
Apakah
Cara Belajar Sistem Kebut Semalam Benar-benar Menjadi Kebiasaan Pelajar Dimasa
Kini ?
Untuk
menjawab dan memperkuat pertanyaan diatas saya mengamati salah beberapa
pelajar, yaitu :
Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang bernama Vina
Syafira Arbania selama 5 hari diwaktu jam belajarnya (Pukul 19.00-21.00 WIB),
dengan hasil sebagai berikut :
Hari
pertama : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
kedua : Mengerjakan PR untuk
diperiksa disekolah keesokan harinya.
Hari
ketiga : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
keempat : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
kelima : Dia menggebu-gebu menyiapkan
buku-buku pelajaran untuk menghafal tugas
hafalan yang diberikan oleh gurunya untuk di
tes pada keesokan harinya
dan sebenarnya tugas tersebut sudah diberikan
dari seminggu yang lalu.
Pelajar
Sekolah Menengah Atas yang bernama Esa Yunita selama 5 hari di waktu jam belajarnya
(Pukul 19.00-21.00 WIB), dengan hasil sebagai berikut :
Hari
pertama : Mengerjakan PR untuk diperiksa
di sekolah keesokan harinya.
Hari
kedua : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
ketiga : Mengerjakan PR untuk
diperiksa di sekolah keesokan harinya.
Hari
keempat :Mengerjakan PR untuk diperiksa
di sekolah keesokan harinya.
Hari
kelima : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Seorang
Mahasiswi yang bernama Novia Giandni selama 5 hari di waktu jam belajarnya,
dengan hasil sebagai berikut :
Hari
pertama : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
kedua : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya.
Hari
ketiga : Menghafal materi yang akan
di test keesokan harinya.
Hari
keempat : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hari
kelima : Dia tidak belajar. Hanya
melakukan aktifitas biasa seperti menonton
televisi dan
sibuk dengan gadgetnya
Hal seperti inpun terjadi pada diri
saya sendiri. Disaat saya mulai bersekolah
di Sekolah Menengah Pertama sampai saat inipun kata istilah SKS (Sistem Kebut
Semalam) ini sudah tidak asing lagi ditelinga bahakan sudah menjadi sesuatu
yang lumrah. Mungkin cara belajar sepertiini cukup efektif untuk menghafal
meskipun jangka waktu pengingatan kita tentang apa yang kita hafal tersebut
cenderung tidak bertahan lama.
Tetapi banyak para guru maupun orang
ta yang tidak menyetujui akan hal tersebut , menganggap cara belajar seperti
ini salah dan tidak dapat dibenarkan karena cenderung mendominasi atau
menggambarkan sebagai siswa yang malas.
Dari
perbedaan pendapat antara para pelajar dimasa kini dan orang tua inilah apa
yang meneybabkan saya melakukan pengamatan. Dan ternyata memang para pelajar
dimasa kini lebih cenderung menggunakan atau menerapkan Sistem kebut Semalam
dibandingkan para orang tua terdahulu yang menggunakan cara belajar dengan
mengulang semua pelajaran yang telah mereka dapat disekolah pada setiap
malamnya meskipun dengan penerangan yang masih seadanya. Karena menurut mereka,
jika kita sering mengulang pelajaran maka pengingatanpun akan lebih melekat.
Hal ini saya buktikan dengan bertanya suatu pelajaran kepada mereka dan
ternyata mereka masih mengngatnya sampai saat ini.
Sistem kebut Semalam bersifat
dadakan dan hanya berguna disaat waktu yang kita butuhkan saja, karena apa yang
kita hapal lebih mudah dilupakan karena tergantikan dengan hafalan yang baru
dan apa yang kita hafal tersebut tidak melekat di ingatan kita. Kita yang kini
banyak didukung oleh kemajuan teknologi justru kalah dengan mereka yang hanya
menggunakan buku seadanya. Masyarakat saat ini terutama para pelajar justru
malah dibutakan dan diperbudak oleh kemajuan teknologi yang menimbulkan mereka
malas untuk belajar dan lebih memilih dan terbiasa dengan Sistem Kebut Semalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar