What's up!

Selasa, 06 Mei 2014

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (1)


1.      Kenangan yang memang hanya layak mendekam dalam gelap itu seolah mengacung-acungkan telunjuknya meminta waktu untuk diingat setiap kali malam bergulir.

2.      Saya tidak perlu menutup semua pintu dan tirai serta membuat sela-sela terbuka yang membiarkan cahaya menerobos masuk supaya kegelapan yang saya inginkan sempurna.

3.      Semakin kabur. Semakin dalam muara cinta ini tercebur.

4.      Kala siang dengan durasi waktu yang sangat sempit. Bukan kala pagi atau malam hari yang terasa amat panjang dalam penantian dan rindu yang menghimpit. Membuat saya merasa sangat terjepit.

5.      Saya tidak membutuhkan kacamata matahari demi mendapatkan gelap di kala siang menyala.

6.      Saya menamakan kebutaan itu gerhana mata.

7.      Walaupun tidak jarang kebutaan yang memabukkan itu terganggu oleh suara-suara dari luar dunia.

8.      Kala api rindu, sudah semalaman memanggang.

9.      Pada sesuatu yang membuat mata kita seolah buta dan mau tak tau harus meraba-raba.

10.  Suara-suara dari luar dunia, seperti suara ponsel yang berdering tak henti-hentinya.

11.  Mata yang seperti mengatakan bahwa tidak ada siapa pun di dunia ini selain saya.

12.  Saya hanya perlu mencinta dan dengan seketika butalah mata saya.

13.  Mata saya pun semakin buta. Dicengkeram gerhana.

14.  Hampir menyerupai pasar yang ingar bingar namun tanpa penerangan.

15.  Saya tetap mendengar suaranya melantunkan senandung yang membuat saya merasa itulah saat terindah untuk sekarat.

16.  Membuat mereka tak tenang. Membuat mereka rela menukar ketidaktenangan itu dengan harga listrik.

17.  Saya hanya ingin mendengar apa yang ingin saya dengar. Saya hanya ingin melihat apa yang saya lihat.

18.  Saya tetap merasakan tubuhnya melekat. Saya tetap mendengar suaranya melantunkan senandung.

19.  Mungkin suara-suara yang kerap menghantui dengan pertanyaan dan jawaban akan lain bunyinya. Mungkin malam akan membuat saya takut. ...

20.  Tak bertemu hanya kala siang. Tak menunggu kala pagi dan malam. Tak ada pertanyaan mengapa hanya bertemu kala siang. Bukan kala pagi atau malam. Tak ada jawaban karena cinta membutakan saya.

Sumber: http://beningembun-apriliasya.blogspot.com/2010/07/kajian-stilistika-terhadap-cerpen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar