What's up!

Selasa, 06 Mei 2014

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (5)

1.      Ia berdarah pribumi.
Sumber: Jessica, Agnes. 2009. Sang Maharani. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 195

Sumber: KORAN INDOPOS, 23 Maret 2014
2.      Jajaran komisi C, DPRD Kota Depok kembali naik pitam oleh kinerja Dinas Perhubungan.

3.      Marcella dan Olivia mendadak seperti hilang ditelan bumi.

4.      Luasnya lautan dan birunya langit begitu mempesona.

5.      Suasana dikantor berukuran amat besar untuk kami, yang berjumlah tidak lebih banyak dari jari tangan tampak biasa-biasa saja.

6.      Seketika perut saya mengalami gejolak alamiah untuk memberontak.

7.      Wajah saya saat itu sedang berseri-seri seperti ditimpa cahaya mentari pagi.

8.      Ia sedang asyik duduk bercengkrama diruang khusus para penikmat asap yang ada di teras bagian luar.

9.      Semua Ide tumpah ruah dimeja kerja saya.

10.  Setelah melewati penggodokan hampir selama setengah tahun, akhirnya lahir juga novel itu di tengah publik.

11.  Mengguratkan keyakinan pada diri saya bahwa sepatu Dahlan ini bakal meledak dipasar.

12.  Gaya bahasanya dibuat sedemikian lembut hingga menyentuh kalbu.

13.  Mampu mengajak pembacanya berbicara dengan hati.

14.  Kami merasa beruntung diberi dukungan oleh jaringan RM Books, Media masa non Jawa Pos, Sosial Media, para peresensi di Good reads juga dunia blog,dan terutama oleh Abah, yang mau turun gunung untuk terlibat dalam promosi buku.

15.  Susunan adegan demi adegan dalam plot yang meruncing tajam.

16.  Dia bakal mengharu biru dunia perfilman Indonesia.

Sumber: Koran Transaksi, 24 Maret 2014
17.  Ibu Pertiwi yang mulai tercabik-cabik akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

18.  Gunung merapi yang selama ini tertidur lelap, ikut terjaga memuntahkan keangkuhanya memporak-porakan bumi nusantara.

Sumber: KOMPAS/KLASIKA/Kamis 20 Maret 2014
19.  Suasana malam semakin syahdu jika momen istirahat ditemani alunan ombak.

20.  Meskipun tidak semua hotel berbatasan langsung dengan bibir laut, pemandangan yang tersaji di hotel-hotel dan resor ini sungguh memukau.

21.  Berikut ini beberapa pemain bertahan tersubur sepanjang masa berdasarkan International Federation of Football History and Statistic (IFFHS).

22.  Kereta kencana merupakan komedi tragis tentang pasangan tua yang merindukan kematian di sebuah pulau terpencil.

23.  100 pesan ku kirim kepadamu, hati kita tak bergerak 1cm pun.
Sumber: STATUS BBM Riza Nua, 13 Maret 2014 16:55

24.  Lumayan dapat sentuhan dari telepon.. hot parah !
Sumber: STATUS BBM Rahayu Utami, 18 Maret 2014 08:25

25.  Akhirnya, bagai sungai mendamba samudra !
Sumber: STATUS BBM Cintia Vantina, 19 Maret 2014 16:20

26.  Cintaku setinggi Himalaya.
Sumber: STATUS FACEBOOK Arief Danuarta, 22 Maret 2014

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (4)

1.      Dengan persiapan serba kilat dan jungkir balik.
Sumber : Twivortiare hal. 116

2.      Bintang lingkungan.
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 7

3.      Mata orang itu tampak mengejek.
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 11

4.      Berdarah panas
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 12

5.      Birokrat kelas teri
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 12

6.      Jantungnya seperti diremas tangan besi
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 14

7.      Air mata mengalir di wajahnya seperti air terjun Niagara
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 20

8.      Hidungnya semerah tomat
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 20

9.      Ekspresinya sama mengancamnya dengan pisau daging yang dipegangnya
Sumber: Ross, JoAnn.1999.I do, I do . . . For Now.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 21

10.  Naik daun
Sumber: Tabloid TV Remaja Gaul. Edisi 37. Tahun VIII. Megan Fox Pengen Punya Pacar yang Sopan

11.  Badai mencakari kamarnya
Sumber: Paolini, Christopher. 2009. Eldest. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 387

12.  Pohon-pohon bergoyang seperti kapal di laut
Sumber: Paolini, Christopher. 2009. Eldest. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 387

13.  Di matanya yang sebiru tengah malam
Sumber: Paolini, Christopher. 2009. Eldest. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 523

14.  Pikiran itu kaya parasut

15.  Rivaldo putuskan gantung sepatu

16.  Diserang rasa pusing luar biasa
Sumber: Triwikromo, Triyanto. Cerpen: Dongeng New York Miring untuk Aimee Roux. Kompas, Minggu, 16 Maret 2014. Hal. 20

17.  Kata-kata yang kedengaran seperti dengung lebah itu
Sumber: Triwikromo, Triyanto. Cerpen: Dongeng New York Miring untuk Aimee Roux. Kompas, Minggu, 16 Maret 2014. Hal. 20

18.  Ruhut: Hubungan SBY dan Megawati akan segera mencair

19.  Sebagai kota pusat administrasi dan ekonomi terpenting, gerak napas budayanya pun berkembang subur.
Sumber: Jessica, Agnes. 2009. Sang Maharani. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 8

20.  Sejak saat itulah roda kehidupannya berubah.

Sumber: Jessica, Agnes. 2009. Sang Maharani. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 11

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (3)

1.      Amunisi yang dipakai untuk menyerang bahkan ada yang bermuatan fitnah
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

2.      Pencarian sosok pemimpin ideal "berlayar" sampai ke kerajaan Kalingga pada abad ketujuh.
Sumber: Kompas, Minggu, 9 Maret 2014

3.      Aku tidak perlu jadi pria sejati, cukup menjadi pria dengan posisi tawar tinggi.
Sumber: Touche Alchemist hal. 106

4.      Punggung gunung yang berselimut debu selama musim panas terbilas bersih oleh hujan yang berlangsung beberapa hari.
Sumber : Norwegian Wood hal. 3

5.      Lalu barangkali sebentar kemudian tertelan oleh kegelapan malam.
Sumber : Norwegian Wood hal. 5

6.      Tetapi jika hal itu kulakukan sudah pasti akan terjadi keributan bagai membuka pintu neraka.
Sumber : Norwegian Wood hal. 30

7.      Memiliki ayah seorang fotografer majalah Vogue dan ibu seorang sutradara opera membuat darah seni mengalir deras dalam dirinya.
Sumber : Majalah Gadis edisi XLI

8.      Gue, Harris Rijad, gak banci, kan, kalau bilang detik ini rasanya jantung gue mau loncat keluar dari dada ini?
Sumber : Antologi Rasa hal. 231

9.      Alien di planet pluto aja bisa melihat betapa Keara itu cinta sama Ruly, tapi dia masih aja buta seperti sekarang.
Sumber : Antologi Rasa hal. 270

10.  Orang-orang tanpa otak yang memenuhi lift kantor dengan jaket yang baunya seperti sudah tidak dicuci sejak jaman dinosaurus masih beol di planet bumi.
Sumber : Antologi Rasa hal. 277

11.  Kalau Raul atau Enzo atau Panji, aku tidak perlu menceritakan mereka akan ngapain, tapi yang jelas tidak akan hanya duduk diam layaknya stupa seperti kamu sekarang.
Sumber : Antologi Rasa hal. 307

12.  Wajahnya setenang danau di musim dingin.
Sumber : Barcelona Te Amo hal. 64

13.  Matanya mengembara keluar ruang duduk.
Sumber : Barcelona Te Amo hal. 64

14.  Antrean di depan pintu masuk gereja itu sangat panjang, mengular sampai ke jalan di sebelah gereja.
Sumber : Barcelona Te Amo hal. 129

15.  Kesamaan itu justru menjadi pemecah, ibarat magnet berkutub sama yang akan selalu tolak-menolak.
Sumber : Divortiare hal. 61

16.  Aku cuma bisa menghindari tatapannya yang tajam.
Sumber : Divortiare hal. 227

17.  Diruang rapat, aku mencoba terhanyut dengan pembicaraan tentang progress target terbaruku.
Sumber : Divortiare hal. 302

18.  Ia tersenyum pahit, tatapan matanya menusuk.
Sumber : Divortiare ha. 309

19.  Bukannya sok selebriti, tapi di Perdana gosip apapun akan menyebar luas dengan cepat, lebih cepat daripada virus Ebola.
Sumber :A Very Yuppy Wedding hal. 110

20.  Badannya bisa rontok lama-lama kalau dipanggil-panggil tengah malem terus sama rumah sakit.

Sumber : Twivortiare hal. 304

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (2)

1.      Tahun Rebutan Kursi.
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.Budaya, hal.9

2.      Manusia tuna kuasa hanya akan menjadi penyakit bagi bumi
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.Budaya, hal.9

3.      Rakyat menjadi sasaran empuk saat mereka meraih kuasa
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.Budaya, hal.9

4.      Rakyat ditinggal bersama kenangan manis recehan rupiah
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.Budaya, hal.9

5.      Pohon ialah pemompa kehidupan
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.Budaya, hal.9

6.      Tak ada emas di ujung rotan
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.PERISKOP, hal.14

7.      Anak – anak bertelanjang kaki menyusuri jalan tak beraspal
Sumber: Koran Sindo, (16 Maret 2014), kolom.PERISKOP, hal.14

8.      Memburu hantu Old Trafford
Sumber: KOMPAS, (16 Maret 2014), kolom.Olahraga, hal.8

9.      Kuda besi si ojek kopi
Sumber: KOMPAS, (16 Maret 2014), kolom.Foto pecan ini, hal.12

10.  Suguhan “300” yang lebih berdarah
Sumber: KOMPAS, (16 Maret 2014), kolom.Hiburan, hal.15

11.  Tetangga pencakar langit
Sumber: KOMPAS, (16 Maret 2014), kolom.Aku & Rumahku, hal.31

12.  Banjir suara dari garasi
Sumber: KOMPAS, (30 Maret 2014), Kolom.Seni, hal.21

13.  Dua mawar tua yang kesepian
Sumber: KOMPAS, (30 Maret 2014), Kolom.Seni, hal.21

14.  Malakama Presiden Baru
Sumber: KOMPAS, (30 Maret 2014), Kolom.Surat Pembaca, hal.23

15.  Panas Demam Partai NASDEM
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

16.  PAN terus membuka diri
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

17.  Hanura dengan Dua Nahkoda
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

18.  PDIP dalam genggaman Megawati
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

19.  Harus diakui bahwa SBY selama ini terkesan puasa bicara
Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

20.  Sementara serangan dari lawan politiknya mengalir deras bagai air bah

Sumber: Jurnal Nasional, (April 2014), Kolom.Peta Pemilu, hal.8

KUMPULAN KALIMAT BERMAJAS (1)


1.      Kenangan yang memang hanya layak mendekam dalam gelap itu seolah mengacung-acungkan telunjuknya meminta waktu untuk diingat setiap kali malam bergulir.

2.      Saya tidak perlu menutup semua pintu dan tirai serta membuat sela-sela terbuka yang membiarkan cahaya menerobos masuk supaya kegelapan yang saya inginkan sempurna.

3.      Semakin kabur. Semakin dalam muara cinta ini tercebur.

4.      Kala siang dengan durasi waktu yang sangat sempit. Bukan kala pagi atau malam hari yang terasa amat panjang dalam penantian dan rindu yang menghimpit. Membuat saya merasa sangat terjepit.

5.      Saya tidak membutuhkan kacamata matahari demi mendapatkan gelap di kala siang menyala.

6.      Saya menamakan kebutaan itu gerhana mata.

7.      Walaupun tidak jarang kebutaan yang memabukkan itu terganggu oleh suara-suara dari luar dunia.

8.      Kala api rindu, sudah semalaman memanggang.

9.      Pada sesuatu yang membuat mata kita seolah buta dan mau tak tau harus meraba-raba.

10.  Suara-suara dari luar dunia, seperti suara ponsel yang berdering tak henti-hentinya.

11.  Mata yang seperti mengatakan bahwa tidak ada siapa pun di dunia ini selain saya.

12.  Saya hanya perlu mencinta dan dengan seketika butalah mata saya.

13.  Mata saya pun semakin buta. Dicengkeram gerhana.

14.  Hampir menyerupai pasar yang ingar bingar namun tanpa penerangan.

15.  Saya tetap mendengar suaranya melantunkan senandung yang membuat saya merasa itulah saat terindah untuk sekarat.

16.  Membuat mereka tak tenang. Membuat mereka rela menukar ketidaktenangan itu dengan harga listrik.

17.  Saya hanya ingin mendengar apa yang ingin saya dengar. Saya hanya ingin melihat apa yang saya lihat.

18.  Saya tetap merasakan tubuhnya melekat. Saya tetap mendengar suaranya melantunkan senandung.

19.  Mungkin suara-suara yang kerap menghantui dengan pertanyaan dan jawaban akan lain bunyinya. Mungkin malam akan membuat saya takut. ...

20.  Tak bertemu hanya kala siang. Tak menunggu kala pagi dan malam. Tak ada pertanyaan mengapa hanya bertemu kala siang. Bukan kala pagi atau malam. Tak ada jawaban karena cinta membutakan saya.

Sumber: http://beningembun-apriliasya.blogspot.com/2010/07/kajian-stilistika-terhadap-cerpen.html