What's up!

Minggu, 05 Mei 2013

Makalah Kewirausahaan

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Sintia Trijayanti
16611781
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
B. Topik Pembahasan
1.      Pengertian kewirausahaan
2.      Hakekat kewirausahaan
3.      Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
4.      Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional
C.    Kesimpulan
1.      Dapat memahami pengertian kewirausahaan.
2.      Dapat memahami hakekat kewirausahaan
3.      Dapat memahami ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
4.      Dapar ,memahami peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
D. Penutup

BAB II
PEMBAHASAN

B. Topik Pembahasan
1.   PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfiah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.





2.    HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.      Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.      Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

3.    CIRI  - CIRI  DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

·        Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

·         Ciri dan Karakteristik Wirausahaan Tangguh:
-        Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
-        Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
-        Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
-        Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.

-        Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
-        Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
-        Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
-        Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
-        Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
-        Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
-        Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

4.    PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasional.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP


C.    KESIMPULAN
1.      PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

2.      HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah

3.      CIRI – CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun
·         bertanggung jawab
·         semangat kerja
·         berprestasi
·         berketrampilan
4.      PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Mengurangi pengangguran
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat
·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi
·         Meningkatkan produktivitas nasiona



D.     PENUTUP

Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.




DAFTAR PUSTAKA

“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari http:// www.bisnis-pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil dari http://ciri-cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari http://karakteristik-wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada tangaal 4 Maret 2012.
“Anonim”.2012. Kewirausahaan. diambil dari http://wikipedia.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.

http://karya-tulis-ilmiah-makalah.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-kewirausahaan_19.html

Makalah Peluang Usaha


MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
(Peluang Usaha)
















Sintia Trijayanti
16611781
2SA02

Universitas Gunadarma
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar  Belakang

            Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus bersaing untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan.
            Sebuah kemestian bagi setiap individu maupun instansi untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang seimbang. Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari mahasiswa merupakan generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan berfikir kreatif dalam meciptakan peluang usaha untuk mencari sumber-sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat membantu kehidupan kami maupun orang lain.
            Disisi lain saat ini setiap orang disibukkan oleh aktifitas yang menyita waktu, terkadang kesibukan tersebut menyebabkan orang lupa dengan kebutuhan pokok. Aktifitas yang dilakukan juga bermacam-macam ada yang bekerja rutin sebagai pegawai swasta atau negeri, kuliah, sekolah, bahkan aktifitas yang melibatkan beberapa orang seperti seminar, syukuran, pesta dan lain-lain. Melihat kondisi saat ini maka kami memilki ide untuk menciptakan peluang usaha dibidang kuliner yang menjadi kebutuhan pokok setiap orang. Maka dengan landasan diatas kami bentuk usahan yang bernama “kue lumpur”.




















BAB II
LAPORAN USAHA



1. Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama “kue lumpur

 2. Visi Usaha
“ Menciptakan Usaha Kuliner di Kawasan Kampus dan Membentuk Kemandirian”

3. Misi
Adapun misi tujuan dari Kue Lumpur ini adalah :
1. Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2. Membangun semangat enterprenuer / berwirausaha.
3. Membangun kemandirian mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.
4. Terciptanya ekonomi bersama yang mandiri.
5. Terbentuknya usaha kuliner yang mengedepankan Pelayanan, Kenikmatan,  dan Keberkahan

 4. Sasaran
Sasaran dari usaha ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa.
2. Dosen
3. Masyarakat.

5. Bentuk Usaha
Bentuk usaha “Kue Lumpur” ini adalah usaha kuliner, Usaha mandiri bergerak sebagai usaha pelayanan konsumsi bagi setiap orang baik individu maupun kelompok atau instansi yang membutuhkan pelayanan jasa konsumen. Diantara pelayanan yang kami berikan diantaranya adalah :
1. Pembuatan Kue Basah dan Kering.

6. Pendirian dan Pendapatan Usaha
Usaha ini telah didirikan sejak April 201
3 dan diberi nama “Kue Lumpur” tanggal 28 April 2013. Pendapatan bersih usaha ini sebesar Rp. 60.000,-/ hari dengan jenis usaha kue basah sebanyak 30 buah,-/hari.



7. Tempat dan Waktu Operasional
Pelaknanaan Produksi dan Pemasaran usaha ini ditempatkan
di Jl. Kepala Dua Akses UI Hp. 08998599588. Sedangkan Waktu operasional 4 jam. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan.

8. Pekerja
Terdiri dari 3 orang dan akan memiliki tugas masing-masing. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi.

9. Biaya
Pembiayaan usaha ini berasal dari modal bersama.

10. Produk
Kue Lumpur merupakan usaha pelayanan menyediakan menu yang dapat dipesan dengan harga terjangkau.

11. Resiko Usaha
1. Munculnya usaha yang sama pasca usaha ini.
2. Modal yang selalu berubah pada waktu-waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah, menyebabkan harga berubah.
3. Perubahan selera konsumen.
4. Pelanggan yang tidak tetap (khusus mahasiswa) yang setiap tahunnya selalu berganti.

12. Faktor Penunjang Usaha
1. Memiliki variasi menu kuliner yang memanjakan pelanggan.
2. Terletak dikawasan kampus.
3. Terdapat perbedaan dengan usaha lain dalam satu wilayah, sehingga memudahkan pendapatan dan meminimalisir persaingan.
4. Belum ada usaha sejenis yang memiliki ruang lingkup dan dengan skala yang besar.
5. Dilalui jalur umum kendaraan bermotor.
6. dan faktor pendukung lainnya.


13. Sistem Bagi Hasil
1. Modal Pokok Kue Lumpur berasal dari modal bersama.
pembagian keuntungan dan laporan usaha akan dilakukan setelah penjualan.




BAB III
PENUTUP


 Penutup

Usaha Kue Lumpur tidak mungkin terlaksana tanpa izin Allah SWT, dan konsumen untuk memajukan usaha. Demikianlah profil usaha ini kami buat sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab. Mudah-mudahan Allah SWT memudahkan jalan kita untuk menyukseskan usaha ini. Atas perhatian dari Bapak/ibu kami ucapkan terima kasih.




























BAB IV
LAMPIRAN – LAMPIRAN


Lampiran I


KELAYAKAN USAHA
• pembagian makanan geratis beli 2 geratis 1.

POTENSI PASAR
• Mahasiswa.
• Eksekutif.
• Instansi Pemerintah.
• Organisasi/LSM.
• Toko-toko Kue dan Swalayan
• Masyarakat.

PROMOSI
• Penyebaran Pamflet di sekitar lokasi usaha, kampus.
• Penyebaran Leaflet di sekitar lokasi, kampus, halte, acara2 seminar, dsb.
• Pemasangan spanduk pada beberapa posisi strategis.
• SMS berantai.
• Dan sebagainya

ASPEK SDM
• Mewajibkan seluruh karyawan untuk menggunakan jilbab (perempuan) dan celana panjang (Laki-laki),
• Perekrutan dan pelatihan singkat,
• Pembinaan mingguan, (wajib bagi seluruh SDM terkait),
• Penggunaan reward and punishment bagi karyawan.





Lampiran II

Sampel Menu

Bahan kue lumpur keju :
1 kg kentang, rebus dan haluskan selagi panas
500 gr tepung terigu
500 gr gula pasir
5 kuning telur
4 putih telur
200 gr mentega cairkan
1 sdt Vanili
1 ltr santan didihkan dan dinginkan
1 sdt garam
200 gr keju cheddar parut
Kismis
Cara membuat kue lumpur keju :
-        Kocok gula dan telur sampai putih dan mengembang.
Masukkan garam & vanilli kocok kembali.
-        Masukkan santan, kocok dengan kecepatan rendah.
-        Masukkan kentang, aduk sampai rata benar.
-        Tambahkan terigu perlahan - lahan sambil diayak diatasnya.
-        Campur dengan mentega cair, aduk rata.
-        Terakhir masukkan keju kembali aduk rata.
-        Masukkan dalam cetakan kue lumpur setelah diolesi mentega sebelumnya.
-        Masak sampai matang.

BAHAN :
  • 100 gr tepung terigu protein sedang
  • 5 butir kuning telur
  • 2 butir putih telur
  • 125 gr gula pasir
  • sdt vanili bubuk
  • 100 gr jagung manis, serut haluskan
  • 350 ml susu cair
  • 350 gr margarine, lelehkan
  • 100 gr keju parut
  • 100 gr jagung manis, pipil, rebus dan tiriskan.
CARA MEMBUAT :
  1. Campur terigu, gula pasir, vanili dan jagung, aduk. Tambahkan telur, aduk hingga rata.
  2. Tuangi susu sedikit demi sedikit hingga habis sambil diaduk-aduk.
  3. Masukkan margarine dan garam, aduk rata.
  4. Tambahkan keju, aduk lagi hingga rata.
  5. Panaskan cetakan kue lumpur, olesi minyak. Tuang adonan, masak diatas api sedang hingga matang.
  6. Angkat dan sajikan dengan dihiasi jagung pipil diatasnya.







Lampiran III
Anggaran Pembiayaan


Harga Satuan Biaya
Total Rp2.000

Anggaran Bahan Baku : Rp. 45.000,-

Total Rp. 45.000,-

Total Anggaran Rp. 45.000,-



Estimasi produksi / hari
Total biaya produksi
Rp . 45.000

Estimasi penjualan / hari
Total penjualan
Penjualan 30 buah kue lumpur :
15 = kue lumpur keju
15 = kue lumpur jagung

Estimasi Cash Flow
Penjualan 30 kue lumpur jagung dan keju @2000 = Rp 60.000
Perkiraan laba :
Penjualan – Harga pokok produksi
Rp 60.000 – Rp 45.000 = Rp 15.000