What's up!

Rabu, 23 Januari 2013

Sosial dan Budaya


Nama              : Sintia Trijayanti
NPM                : 16611781
Kelas                : 2SA02
Mata Kuliah    : Ilmu Sosial Dasar (Softskiil)

SOSIAL DAN BUDAYA
            Mempelajari Ilmu Sosial pada hakekatnya adalah mempelajari tentang manusia yang berinteraksi dengan manusia lainya dalam komunikasi kemasyarakatan dalam berbagai aspeknya. Manusia adalah makhluk istimewa, lain dari yang lain (hewan dan tumbuh-tumbuhan) walaupun keduanya kalau dilihat dari kebutuhan yang sama, yakni keduanya perlu makan untuk mempertahankan hidup dan melangsungkan keturunan, akan tetapi karena keistimewaan manusia itu pulalah yang memberikan corak yang berbeda, bahkan perbedaanya sangat khas sekali yaitu memunculkan apa yang dinamakan Budaya/Kebudayaan.
           
Untuk bisa memahami suatu masyarakat dapat dilihat dan ditelaah dari hasil budaya dan kebudayaanya, dan dari hasil budaya dan kebudayaan manusia (masyarakat) dapat dipelajari tentang bagaimana sesungguhnya kehidupan manusia (masyarakat) di suatu daerah, bangsa atau negara. Oleh karena itu kedua aspek antara Sosial dan Budaya saling berkaitan. Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya keduanya termasuk dalam bagian ilmu-ilmu sosial, dalam Ilmu Sosial kita berusaha mengetahui dan mengerti keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia, sedangkan dalam Ilmu Budaya kita mempelajari tentang manusia dengan lingkup budayanya.

A. Hubungan Kebudayaan dengan Manusia

Diantara sekian banyak makhluk ciptaan tuhan yang hidup di dunia ini, hanyalah manusia yang berkebudayaan atau memiliki kebudayaan, dan kebudayaan itu merupakan ciri yang spesifik dari umat manusia dibanding dengan makhluk lainya. Jadi kalau demikian kapankah lahirnya kebudayaan?
Kebudayaan lahir sejak lahirnya manusia, jadi bersamaan sama tuanya dengan lahirnya manusia. Kebudayaan itu lahir karena manusia mempunyai kebutuhan dalam hidupnya dan kebutuhan manusia itu selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi setempat, hal ini pulalah yang memberikan warna pada kebudayaan umat manusia. Kebutuhan itu tentu saja sesuai dengan tingkat keadaan sekitarnya, sehingga jelaslah sudah antara manusia dan kebudayaan itu tidak dapat dipisahkan. Karena didalam kelangsungan hidupnya manusia akan selalu membutuhkan hasil ciptaan kebudayaan dalam berbagai kebutuhan kehidupanya.
Pada dasarnya segala tindakan manusia itu sebagai akibat dari kebutuhan. Adapun kebutuhan manusia itu secara umum dapat kita bagi dalam 2 bagian besar, yaitu :
1. Kebutuhan Fisis, semua kebutuhan yang termasuk kedalam kebutuhan fisis ini merupakan suatu keharusan yang bersifat biologis, yang mau tidak mau harus dipenuhi (walaupun kita tidak dapat mengatakanya wajib). Sebagai contoh yaitu kebutuhan untuk memenuhi tuntutan perut (makan dan minum) dan kebutuhan untuk melangsungkan keturunan.
2. Kebutuhan physis, kebutuhan ini menyangkut kebutuhan kejiwaan/rohani :
a. Kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, penghargaan, dari orang lain yang semuanya menyangkut dari perasaan (emosi)
b. Kebutuhan akan ketenangan, keamanan dan kebahagian serta kebutuhan akan jaminan kestabilan hidup moril dan materil.



B. Pengaruh Kebudayaan Manusia pada Tingkah Laku Perbuatan dalam Penciptaan Kebudayaan.

            Dalam pembahasan ini akan dibahas dan diuraikan antara pengaruh kebudayaan dengan tingkah laku manusia. Adapun pembahasaan itu akan diuraikan secara singkat dari berbagai segi atau aspek dari kebudayaan. Aspek-aspek yang akan dibahas antara lain :
1. Segi Bahasa ( language)
            Dalam membicarakan masalah kebudayaan, maka sudah pasti setiap bnagsa di sunia akan membicarakan bahasa. Karena kedudukan bahasa disamping sebagai salah satu aspek atau segi kebudayaan, maka bahasa itu merupakan dasar dari kebudayaan. Oleh karena itu membicarakan kebudayaan disini dibicarakan dalam  fungsi sosial (fungsi kemasyarakatan), fungsi sosial inilah yang sering kita katakan sebagai  fungsi penghubung. Bahasa ini pulalah yang membedakan atau ciri yang sangat khas yang membedakan manusia dengan hewan. Kebudayaan manusia tidak mungkin lahir dan terwujud tanpa adanya bahasa, karena untuk lahirnya suatu kebudayaan perlu adanya masyarakat yang di organisasikan dan terbentuk atau terciptanya suatu masyarakat kerna adanya penghubung (saluran) yaitu bahasa. Dalam kedudukanya sebagai salah satu aspek kebudayaan, bahsa merupakan alat untuk meneruskan tradisi-tradisi masyarakat dan untuk keperluan-keperluan lain, situasi masyarakat tertentu dapat pula digambarkan melalui bahasa.

2. Segi Ekonomi (economic)
            Salah satu segi atau aspek dari kebudayaan adalah kehidupan ekonomi, bahwa ekonomi adalah salah satu segi kehidupan yang sangat erat sekali hubunganya dengan segi-segi lain dari kebudayaan. Membicarakan ekonomi adalah rangka dari kebudayaan, adalah bagaimana kita biasa melihat dan memahami secara umum, bahwa segi ekonomi saling mempengaruhi dengan segi-segi kehidupan masyarakat lain. Kita mengetahui bahwa sejalk dahulu, umat manusia berjuang melawan tantangan alam untuk memperthankan hidup disamping memenuhi kebutuhan hidup dengan jalan mentransportasikan (mengolah) bahan-bahan mentah menjadi benda-benda atau alat-alat tertentu. Semuanya dimungkinkan dengan perkembangan ilu dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh, dan atas dasar inilah manusia senantiasa melalui generasi ke generasi menaikan taraf hidupnya.

3. Segi Ilmu Pengetahuan (knowledge)
            Kebudayaan itu tumbuh dan berkembang karena manusia mempunyai kebutuhan dalam hidupnya, sebagaimana layaknya makhuk lain manusia memiliki ilmu pengetahuan dan manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangakan pengetahuanya secara terus-menerus dan secara sunguh-sungguh. Kenapa demikian, karena binatangpun mempunyai pengetahuan, namun pengetahuanya itu terbatas untuk melangsungkan hidupnya tetapi manusia mengembangakan pengetahuanya lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan bagi kelangsungan hidup, manusia melahirkan hal-hal yang baru, manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna pada hidupnya, manusia memanusiakan dirinya yang oada hakekatnya dapatlah disimpulkan bahwa itu dalam hidupnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi. Berhubung dalam hidupnya manusia itu mempunyai tujuab tertentu yang lebih tinggi, maka disinilah peran ilmu pengetahuan dalam kerangka kebudayaan, ilmu pengetahuan yang dimilikinya dikembangkan yang berarti pula mengembangkan kebudayaan.

4. Segi Agama/Kepercayaan (religion)
            Membicarakan agama/kepercayaan disini, antara lain menyangkut peranan dan pengaruhnya bagi masyarakat, terhadap dasa-dasar etika, tata susila, hukum, adat, dsb. Religi dalam kehidupan masyarakat manusia merupakan salah satu segi yang menonjol dan mempunyai peranan penting, religi ini merupakan sumber utama bagi martabat golongan tertentu dimata masyarakat. Karean ini menyangkut dengan keyakinan para individu dan antara manusia dan penciptanya.

5. Segi Kesenian (art)
            Apabila kita mempernhatikan sejarah kebudayaan umat manusia, maka gejala-gejala tentang kesenian ini telah ada sejak zaman dahulu. Sejarah kesenian memberikan suatu pengetehuan tentang segala keindahan yang dihasilkan oleh budi manusia atau kesenian yang disusun secra historis. Melihat perkembanganya keseian sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pada tiap atau pase sejarah kebudayaan selalu mengandung arti dan fungsi tertentu dan memberikan pengaruh tertentu, dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan melalui pendukung-pendukungnya. Kesenian sebagai aspek kebudayaan mempunyai “fungsi komunikasi” sebab kesenian merupakan alat untuk memanifestasikan emosi masyarakat, cita-cita, dan nolai-nilai masyarakat setempat yang disalurkan melalui gambaran, gerak-gerik (mimik). Bagi negara Indonesia, yang kaya suku bangsa dan berbagai ragam kesenian, sesungguhnya memberikan kesempatan untuk menunujukan identitas (ciri khas) bagi dunia luar akan kepribadian bangsa karena kesenian merupakan salah satu aspek yang khas dari kebudayaan secara keseluruhan.
6. Segi Politik (political)
            Membicarakan politik disini, maka maksudnya adalah dalam rangka penguraian aspek kebudayaan, dimana politis diartikan sebagai bagian dari organisasi sosial.

7. Segi Kekerabatan (familian)
            Manusia merupakan makhluk sosial (homo socius) yang berkebudayaan, oleh karnanya menunjukan pula pada kita bahwa didalam kehidupan dan menghidupkan manusia terdapat hubungan dan pengaruh yang timbal balik antara masyarakat, kebudayaan dan individu atupun kelompok. Ikatan kekerabatan/kekeluargaan merupakan nilai-nilai kemasyarakatan yang sangat efektif, ditinjau dari berbagai segi, baik itu segi sosial ekonomi, etika, pendidikan maupun religi. Kita dapat memahami bahwa melalui pendidikan dikeluarga timbul dan berkembang nilai-nilai akhlak yang tinggi.

~>  Dapat disimpulkan perkembangan manusia dan masyarakat, kebudayaan adalah sebagai hasil proses masyarakat. Dan budaya termasuk dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial yang berusaha memberi arti pada penciptaan kebudayaan yang telah lalu dan selalu berkembang melau aspek bahasa,ekonomi,agama,seni,politik,dan ilmu pengetahuan. Karena keduanya lahir secara bersamaan maka antara sosial dan budaya itu terus saling berkaitan satu sama lain. Apabila ada perubahan sosial maka akan berpengaruh pada perubahan ataupun perkembangan terhadap budaya.
Sumber referensi :
Ilmu Sosial & Budaya Dasar
Pokok-pokok perkuliahan untuk mahasiswa
Pengarang       : H. Fri Suhara, SH., M.H
Penerbit          : Maharani Press
                          Bogor