What's up!

Senin, 02 Juli 2012

Saya baru tahu, ternyata Jakarta punya hutan yang indah :)

Hal yang tegambarkan dipikiran saya tentang Jakarta adalah sebuah Ibu Kota yang padat, penuh sesak dengan gedung-gedung, kendaraan, panas, banyak polusi udara, dan kali-kali yang kotor karena limbah. Tetapi ternyata Jakarta masih punya hutan yang masih terjaga dan sangat menarik perhatian saya. saya pikir, hal seperti ini tidak bisa kita temukan di kota metropolitan. Ternyata di Jakarta derah Utara kita bisa menemukan sebuah Hutan Mangrove atau Hutan Bakau. Hutan mangrove dinamakan Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA). Selain terdapat burung Mangrove, disini juga terdapat kera-kera ekor panjang. Tetapi untuk masuk atau berkunjung ke Hutan Magrove kita harus izin terlebihdahulu ke Department Kehutanan  Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - Balai Konservasi Sumber daya Alam DKI Jakarta - Jalan salemba Raya No.9 Jakarta Pusat.
















Tetapi selain Hutan atau Suaka Margasatwa ini ternyata memang sudah ada juga yang dijadikan sebagai tempat objek wisatanya, yaitu Taman Wisata Alam Angke kapuk, biasa juga disebut dengan Mangrove Resort Kapuk. Banyak hal yang bisa kita lakukan disini. Dari mulai berjalan kaki mengelilingi kawasan hutan Mangrove dengan pemandangan pohon bakau, menikmati berbagai wisata air seperti bersampan ria menyusuri hutan, dan masih banyak lagi fasilitas-faisilitas yang terdapat di tempat wisata ini. Tersedia cafe dan restaurant, kawasan outbond, tempat perkemahan, dll.












Setelah melihat foto-foto ini, saya jadi tertarik ingin pergi kesana. Mungkin ini akan masuk dalam daftar liburanku tahun ini. Semoga tersampaikan dan siapa tau kita bertemu disana. Silahkan mencoba :)












Gunung Salak Bogor



Gunung Salak ini ternyata banyak menuai kontrofersi atau mitos-mitos aneh. Sebagai masyarakat Bogor, timbul rasa penasaran dalam diri saya. Memang ada apa sebenarnya di Gunung Salak ini? sampai-sampai saya menemukan gambar seperti ini.


Sangat disayangkan sekali sebenarnya sampai-sampai ada gambar seperti ini. Hanya karana banyak berita tentang terjadinya kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di Gunung Salak, banyak orang yang menganggap Gunung Salak ini sebagai tempat yang Mistis bahkan tempat angker yang dapat merenggut nyawa orang yang mendaki ataupun melewati daerah tersebut lewat jalur udara. Padahal menurut saya, tidak sepenuhnya segala kecakaan yang terjadi itu memang karna Gunung Salak. Karena maut tidak ada yang mengetahui selain Allah SWT. Jadi sebaiknya kita jangan menyalah gunakan Mitos ataupu sejarah tentang tempat tersebut. Mungkin pula karena beberapa faktor, yaitu : Kurang siapnya segala persiapan, cuaca, ataupun belum tahu pasti tentang daerah atau rute di daerah Gunung Salak tersebut. Karena banyaknya rute ataupun jalan yang bercabang yang membuat para pendaki tersasar. Dan setiap tempat pasti memang mempunyai sejarah atupun cerita mitos tersendiri, bukan hanya Gunung salak saja.

Beberapa info yang saya dapatkan mengenai Gunung Salak :
Gunung Salak, lokasi jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet-100, dikenal sebagai tempat penuh mitos, misteri, dan legenda. Apa yang menyebabkan tujuan wisata alam ini dianggap demikian?
Bagi masyarakat Sunda yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Gunung Salak memiliki makna tersendiri. Gunung ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat bersemayam dan turunnya para batara atau dewa dari kahyangan. Untuk itu, masyarakat Sunda klasik sering menyebut gunung ini sebagai kabuyutan. Peran gunung sebagai kabuyut dapat dilihat dari cerita-cerita rakyat dan tuturan para pini sepuh.
Oleh masyarakat adat yang tinggal di Desa Giri Jaya,  Gunung Salak merupakan kawasan yang penting karena menjadi asal usul daerah dan kehidupan mereka. Gunung Salak juga menyimpan banyak misteri kehidupan, di mana masyarakat meyakini bahwa siapa saja yang dapat menemukan atau mengerti rahasia di dalamnya akan menjadi manusia arif.
Pendapat mereka didasarkan atas tafsiran mengenai asal kata "Salak" yang menjadi nama gunung ini. Menurut masyarakat setempat, nama "Salak" berasal dari "Siloka" dan "Salaka" yang berarti "simbol atau tanda dan juga asal-usul".
Masyarakat adat ini setiap tahunnya sering menggelar acara-acara seremonial tradisi, seperti seren taun, muludan, dan lain-lain. Ritual digelar di Gunung Salak karena gunung ini sangat dihormat oleh masyarakat setempat.
Gunung Salak juga dikenal sebagai destinasi wisata pendakian oleh para wisatawan pencinta alam. Gunung ini memang tidak setinggi Gunung Gede-Pangrango yang juga ada di Jawa Barat. Namun karena mitos dan keangkerannya, gunung ini menjadi sulit untuk didaki.
Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur, yakni jalur Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Wana Wisata Curug Pilung, Cimelati, Pasir Rengit, dan Ciawi. Belum lagi jalur-jalur tidak resmi yang dibuka para pendaki ataupun masyarakat sekitar.
Banyaknya jalur menuju puncak Gunung Salak dan saling bersimpangan tentu membingungkan para pendaki. Banyak di antaranya yang kemudian tersasar dan menghilang.
Banyak jalur pendakian, maka banyak pula mitos atau kisah yang menyelimuti Gunung Salak. Selain itu, kawasan ini juga dianggap suci oleh masyarakat Sunda wiwitan karena dianggap sebagai tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi.
Banyak pendaki mengaku mendengar gamelan atau melihat penampakan saat mendaki Gunung Salak. Karena itu, disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar selama perjalanan untuk menghindari gangguan mahluk halus yang menjadi penunggu, menurut kepercayaan penduduk setempat.
Tidak sedikit pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Salak, termasuk beberapa pesawat lain sebelum Sukhoi Superjet-100. Dan Mungkin inilah yang membuat suasana Gunung Salak terasa angker.

MUSEUM MOBIL DAN MOTOR SENTUL

Merupakan Daya Tarik Wisata yang terletak dikawasan Sirkuit Sentul Kecamatan Babakan madang. Bagi penggemar mobil dan juga barang keramik antik dapat menyaksikan atau melihat mobil, motor dan barang keramik antik. Dimusium ini terdapat mobil dan motor antik seperti mobil merek AUSTIN buatan Inggris tahun 1933 dan mobil yang pernah digunakan sang Proklamator Presiden RI pertama yaitu merek PACARD CUSTOM 2206 buatan Amerika tahun 1948 dan lain-lainnya.
Pelayanan Tiket (HTM) :
1. Rp. 6.000,- untuk hari biasa (week day)
2. Rp. 7.000,- untuk hari libur (week end)
Arah menuju tempat :
Apabila anda dari arah Jakarta, silahkan anda melalui TOL JAGORAWI lalu masuk pintu TOL SENTUL, babakan madang-Bogor.